Sementara untuk faktor psikis rupanya kerap didorong karena rasa takut.
Bagi beberapa wanita, bercinta adalah sesuatu yang harus dilakukan dengan suami mereka.
Namun ketika cinta sudah berubah menjadi nafsu, prinsip ini bisa hilang.
Mereka akan terbawa dalam indahnya nafsu meski masih dihantui rasa takut.
Ketakutan-ketakutan seperti rasa nyeri, takut hamil, penyakit kelamin, kotor, dosa sampai memalukan mendorong wanita menilai seks sebagai hal negatif.
Saat itu terjadi, maka otak secara tidak sadar akan memberikan sinyal kuat ke bagian otot di alat kelamin yang menimbulkan fenomena gancet itu sendiri.
Berikut ini sebuah kisah nyata sepasang kekasih yang mengalami gancet saat bercinta di tempat yang tidak lazim yakni dalam laut, sehingga sangat berpotensi menimbulkan kecemasan ataupun ketakutan yang berujung pad akematian.
Berawal, dari sebuah rencana untuk melakukan penyelaman romantis di dalam laut di Pantai Porto San Giorgio, Italia, pada Oktober 2014 lalu.
Namun akhirnya berakhir bencana bagi sepasang kekasih yang tak diketahui identitasnya itu.
Pasalnya, mereka harus dilarikan ke rumah sakit setelah saling menempel satu sama lain.
Dikutip dari Irish Mirror, pasangan kekasih yang dimabuk asmara ini, awalnya pergi ke sebuah pantai demi mencari ketenangan privasi dan bercinta di dalam air.
Namun hasilnya tidak seperti yang diharapkan.
Petualangan mereka yang dilakukan di Pantai Porto San Giorgio, Italia, harus diakhiri.
Ini karena sang pria mengetahui kalau ia tak bisa melepaskan diri dari pasangannya akibat alat vital keduanya masih menempel alias lekat.
Kedua pasangan ini harus menahan malu saat mereka berdua kembali muncul ke permukaan.
Sebuah media asal Italia, Il Mattino melaporkan bahwa kedua pasangan ini terlihat oleh seorang wanita yang saat itu tengah berjalan di pantai tersebut.
Wanita baik hati tersebut lantas memberikan sebuah handuk untuk menutupi tubuh pasangan yang masih saling tertempel ini.
Seorang dokter akhirnya di panggil ke pantai tersebut, sebelum akhirnya mereka dibawa ke rumah sakit terdekat.
Sang wanita harus diberikan suntikan untuk melebarkan tengkuk (servix) dari sang wanita yang tengah hamil, agar sang pria bisa melepaskan dirinya. (SRIPOKU.com)
Loading...