SRIPOKU.COM - Pernikahan adala soal kejujuran, soal kasih sayang dan saling menjaga.
Saling terbuka menjadi kekuatan hubungan yang tahan lama, lantaran sekali saja berbohon akan diikuti dengan kebohongan selanjutnya.
Seperti kisah nyata dari Elite Reader berikut ini.
Saya dan istri saling kenal di kantor, ia adalah seorang gadis kota yang memiliki pemikiran yang terbuka, dan saya begitu tertarik dengan wanita sepertinya.
Cantik, menarik dan penuh dengan rasa humor yang tinggi, gak perlu waktu lama sampai aku benar-benar terpikat olehnya.
Saat rekan kantorku mengetahui bahwa saya sedang berusaha PDKT dengannya, mereka memberitahukan kepadaku tentang latar belakang mantan pacar istriku.
Tapi saya tidak mendengarkan mereka dan saya juga tidak peduli dengan masa lalunya.
Pikirku, hal yang sudah berlalu, biarlah berlalu, tidak perlu diungkit atau bahkan dibesar-besarkan lagi.
Tidak lama kemudian, akhirnya saya mengungkapkan perasaan padanya, memintanya untuk menjadi pacar saya.
Di luar dugaan saya, ia bahkan begitu cepat langsung menyetujuinya. Mungkin inilah yang dinamakan takdir.
Perjalanan cinta kami terjalin begitu cepat, bahkan kalah dengan perusahaan yang sedang berkembang.
Orang tuanya terus menerus mendesak supaya kami cepat menikah.
Sebenarnya saya pun tidak begitu buru-buru ingin menikah, namun karena pihak wanita ingin supaya kami cepat-cepat melangsungkan pernikahan, ya saya hanya bisa mengiyakan permintaan mereka.
Bahkan pihak wanita hanya meminta uang 23 juta sebagai uang lamaran.
Hal ini benar-benar mengagetkan pihak keluarga saya.
Biasanya untuk melamar gadis kota, diperlukan dana lebih banyak dari itu.
Setelah menikah, kami masih bekerja di perusahaan yang sama, setiap harinya berangkat dan pulang kerja bareng-bareng.
Makan bareng, bersih-bersih rumah, yang mana saya merasa bahwa kehidupan pernikahan benar-benar tidaklah semudah yang kita bayangkan.
Setelah selesai kerja, kami pun pulang ke rumah dengan keadaan fisik yang sudah begitu lelah.
Kami pun tertidur begitu saja. Tapi ayah dan ibu saya tidak setuju, mereka meminta kami untuk memberikan cucu bagi mereka.
Akhirnya untuk memenuhi permintaan orang tua, kami pun berusaha.
Namun gak disangka, setelah mencoba selama 1 tahun, tapi istri saya tetap saja masih belum hamil.
Sedangkan ayah dan ibu semakin mendesak kami. Akhirnya kami pun pergi bertanya ke sana-sini, tapi tidak ada gunanya.
Loading...